At Viavia, Being Organic is The Key to Authenticity
Yogyakarta, Indonesia 一 Viavia, bermula dari gagasan seorang wisatawan Belgia, adalah bukti nyata betapa satu visi bisa menciptakan perubahan besar. Di tengah kekhawatiran akan dampak negatif pariwisata massal terhadap lingkungan dan masyarakat lokal, Viavia tumbuh sebagai sebuah perwujudan akan solusi berkelanjutan dan rasa kepedulian terhadap komunitas tempat mereka berada. Viavia Bakery Jogja memperoleh keunggulannya tidak hanya dari segi integritas, tetapi juga sebagai toko roti dan kue berbasis seni.
Di balik setiap produknya terkandung integritas yang kuat, yang tercermin dalam setiap langkah produksi, dari bahan-bahan yang digunakan hingga metode pembuatannya. Mereka menjadikan konsep “artisan bakery” bukan hanya sebagai kata-kata kosong, melainkan sebagai prinsip yang dipegang teguh dalam setiap proses kreatif mereka. Apa yang mereka lakukan dan katakan tidak hanya merupakan bagian dari strategi pemasaran, tetapi juga adalah manifestasi dari nilai-nilai yang mereka anut.
Kepedulian Viavia tidak terbatas pada kualitas produk semata. Mereka juga memiliki tanggung jawab sosial dan lingkungan yang kuat. Misalnya, Viavia menyuarakan kepedulian terhadap kesejahteraan hewan dengan menggunakan telur dari peternakan yang mempraktikkan kesejahteraan hewan. Dengan integritas ini, Viavia Bakery Jogja tidak hanya menjadi tempat untuk mencicipi cita rasa otentik, melainkan juga wujud dari bagaimana sebuah usaha kecil dapat memberikan dampak besar dalam dunia roti dan kue serta masyarakat di sekitarnya.
Ada cerita unik dibalik roti-roti yang terpampang di Viavia Bakery ini. Viavia bukan sekadar tempat untuk membeli roti, tetapi juga merupakan ruang eksplorasi dan inovasi. Awalnya Viavia hanya memiliki satu jenis sourdough, namun sejarah starter sourdough mereka sangat istimewa, berusia 26 tahun dan diimpor dari Australia. Namun, perbedaan suhu dan iklim memberikan karakter unik pada produk akhirnya. Untuk mengatasi ini, mereka menciptakan starter fermentasi baru dengan bahan yang lebih baru, menghasilkan sourdough dengan tekstur lebih lembut dan rasa asam yang tidak terlalu kuat. Kedua starter tersebut kemudian dinamai dari nama kakek Mas Nino (manajer Viavia), yaitu Karyo dan Vowi, menunjukkan sentuhan personal dalam kreativitas mereka. Dengan inovasi ini, Viavia Bakery tidak hanya mengubah tradisi sourdough, tetapi juga memperkuat posisinya sebagai pelopor di industri roti dan kue.
