Raminten Cabaret Show: Menggodok Seni Dengan Kebebasan Berekspresi

Najwa Awliya R.
3 min readJul 21, 2023

--

Yogyakarta, Indonesia 一 Bukan tentang LGBTQ+ bukan juga tentang persuasi waria. Lebih dari itu, pertunjukan ini hadir sebagai wadah bagi individu dengan jiwa seni yang ingin mengekspresikan bakat dan kreativitas mereka.

Pak Hamzah, seorang pecinta seni dan budaya, mewujudkan impian untuk menciptakan Raminten Cabaret Show setelah melihat pertunjukan kabaret yang mengesankan saat bekerja di kapal pesiar. Kabaret yang ia bentuk ini merupakan wadah bagi individu yang memiliki jiwa seni. Namun, terdapat persepsi keliru di kalangan sebagian orang yang menganggap pertunjukan kabaret ini terkait dengan identitas LGBTQ+. Meskipun sebagian besar talenta di kabaret tersebut berperan sebagai drag queen, Pak Hamzah melihatnya sebagai sebuah seni pertunjukan murni dan bukan sebagai kampanye LGBTQ+.

“Nah, memang untuk dari segi impersonate penyanyi luar itu kan memang cara penggunaan bajunya itu kan terbuka, ya. Impersonate kayak gitu masih jarang dilakukan dan kalau perempuan itu banyak yang gak mau. Jadi istilahnya mereka memiliki jiwa entertain yang tinggi dan mereka gak masalah menjadi sesosok yang berbeda dengan kesehariannya atau istilah populernya sekarang drag queen.” ucap Mba Sinta selaku stage manager Raminten Cabaret Show.

Wawancara bersama Mba Sinta, stage manager Raminten Cabaret Show (17/06/2023).

Awalnya, Raminten Cabaret Show tidak didirikan dengan tujuan komersial. Pertunjukan ini hanya melibatkan karyawan Hamzah Batik dan Raminten 3 Resto, dengan kabaret yang terletak di dalam restoran yang berada di bawah manajemen yang sama. Pertunjukan ini awalnya dimaksudkan sebagai hiburan untuk para pelanggan restoran. Namun, seiring berjalannya waktu, pertunjukan ini semakin berkembang dan menarik minat teman-teman dari ISI (Institut Seni Indonesia) serta melibatkan banyak profesional.

“Pertama kali gabung itu kabaretnya kan belum sebesar sekarang, masih yang kecil-kecilan aja. Dulu masih 15 ribu rupiah kalo gak salah,” ujar Kak Ayi, salah satu talenta dari Raminten Cabaret Show. Kak Ayi bercerita bahwa ia awalnya diajak oleh seorang teman yang magang di Raminten Cabaret Show untuk ikut membantu mengisi pertunjukan karena kekurangan talenta. Sejak saat itu, Kak Ayi terus tampil di panggung Raminten Cabaret Show hingga sekarang.

Foto bersama Kak Ayi, salah satu talent dari Raminten Cabaret Show (17/06/2023).

Pada awalnya, pendapatan dari pertunjukan ini masih terbatas, terutama karena pertunjukan ini masih dalam tahap awal dan belum begitu dikenal. Namun, dengan semangat dan dedikasi, Kak Ayi dan para talenta lainnya tetap berperforma meskipun pendapatan masih terbatas. “Cuman emang karena dulu di 2011 itu kan baru aja lulus kuliah dan masih sambil cari pekerjaan tetap, terus karena ada kesempatan untuk perform jadi aku ambil,” ungkap Kak Ayi.

Selain dari pendapatan dari pertunjukan, Raminten Cabaret Show juga memberikan kesempatan kepada talenta-talenta seperti Kak Ayi untuk tampil di luar kabaret. Mereka sering diundang untuk mengisi acara-acara seperti pernikahan, gathering, ulang tahun, dan festival. Hal ini memberikan mereka kesempatan untuk terus tampil dan mengasah kemampuan mereka di panggung. “Karena waktunya memungkinkan maksudnya juga karena dulu aku kuliahnya di jurusan teater jadi masih satu jalur sama pendidikanku yaudah aku lanjutin,” tambah Kak Ayi.

Meskipun ada kebingungan dan perbedaan pandangan, Raminten Cabaret Show berhasil memengaruhi suasana dan perasaan penontonnya. Pertunjukan ini meninggalkan kesan yang kuat dan mendorong pemikiran tentang kebebasan seniman untuk berkarya dan berekspresi tanpa terkekang oleh batasan gender atau peran sosial yang terprediksi. “Pertunjukan ini bener-bener seru, memukau, dan dramatis. Alur ceritanya lucu, dan kami terhibur dengan tingkah konyol para pemain Raminten Cabaret Show,” kesan dari salah satu penonton yang antusias.

--

--